Jenis-Jenis Garam Beserta Penjelasannya yang Perlu Diketahui

Garam adalah senyawa yang terdiri dari natrium (Na) dan klorin (Cl) dengan rumus kimia NaCl. Senyawa ini terdapat secara alami di laut dan juga bisa didapatkan dari tambang garam.

Garam telah digunakan oleh manusia sejak zaman prasejarah. Garam merupakan bahan penting dalam makanan. Garam digunakan sebagai bumbu untuk meningkatkan rasa dan memberikan kelezatan pada makanan.

Selain itu, garam digunakan sebagai bahan pengawet untuk menghentikan pertumbuhan bakteri dalam makanan yang dapat menyebabkan keracunan.

Kendati garam dapat memberikan manfaat dalam makanan, konsumsi garam yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Garam digunakan dalam industri kimia untuk produksi berbagai bahan kimia, seperti klorin, hidrogen, dan natrium hidroksida. Garam juga digunakan dalam industri farmasi, tekstil, dan kosmetik sebagai bahan baku atau sebagai bahan tambahan dalam proses produksi.

Garam Meja (Natrium Klorida)

Jenis garam ini adalah yang paling umum dan ditemui sehari-hari. Merupakan senyawa ionik yang terbentuk dari ion natrium (Na+) dan ion klorida (Cl-).

Garam Epsom (Magnesium Sulfat)

Mengandung magnesium (Mg2+) dan ion sulfat (SO4^2-) sering digunakan dalam produk-produk perawatan tubuh dan dapat digunakan dalam larutan untuk meredakan nyeri otot.

Garam Kalsium (Kalsium Klorida)

Terdiri dari ion kalsium (Ca2+) dan ion klorida (Cl-). Garam jenis ini sering digunakan sebagai bahan pengawet dalam makanan dan dapat juga digunakan sebagai pencair es di jalan.

Garam Kalsium (Kalsium Karbonat)

Garam kalsium dikenal sebagai kapur tohor dan merupakan bahan utama dalam pembuatan kapur tulis dan kapur bangunan.

Garam Kalsium (Kalsium Sulfat)

Dikenal sebagai gipsum dan digunakan dalam pembuatan papan gipsum dan bahan bangunan.